Senin, 22 Juni 2015

Pengertian dan Fungsi Flap pada Sayap Pesawat Terbang

Sedkit artikel untuk mengenang kembali pelajaran pada masa kita sekolah dulu. Mungkin dari rekan-rekan almamater selepas lulus sekolah tidak semuanya terjun dan berkecimpung dalam dunia penerbangan. Tidak ada salahnya jika materi ini saya angkat.Untuk kebanyakan orang yang masih awam dalam dunia penerbangan mungkin bertanya-tanya apa itu FLAP (yang ini bukan kepanjangan dari Forum Lintas Alumni SMT Penerbangan Lhoooo..), tetapi untuk orang yang pernah bersekolah/bekerja di dunia penerbangan tidak asing lagi dengan istilah FLAP, salah satu organ/bagian terpenting dalam sebuah pesawat terbang.

Apa itu FLAP ?

Flap adalah sebuah permukaan bergerak yang berengsel pada tepi belakang sayap pesawat terbang biasa juga disebut sirip pesawat. Jika sirip sayap diturunkan maka kecepatan anjlog (bahasa Inggris: stall speed) pesawat terbang akan menurun. Sirip sayap juga dapat ditemukan di tepi depan sayap pada beberapa pesawat terbang terutama pesawat jet berkecepatan tinggi. Sirip sayap ini disebut juga sebagai slat.

Sirip sayap mengurangi kecepatan anjlok dengan menambahkan kamber sayap dan dengan demikian meningkatkan koefisien gaya angkat maksimum. Beberapa sirip sayap juga menambah luas permukaan sayap.

Flap dapat dilihat pada saat pesawat akan lepas landas (take off) maupun mendarat (landing). Mengapa pada dua kondisi tersebut? karena pada dua kondisi tersebut, pesawat berkecepatan rendah. Sehingga untuk meningkatkan daya angkatnya dibutuhkan tambahan daya angkat dengan cara memperluas permukaan sayap atau memberi bentuk lengkungan pada sisi sayap. Tentunya juga penggunaan flap menyesuaikan jenis pesawat dan kondisi landasan

Pada pesawat terbang bersayap tunggal (monoplane) terdapat dua macam sirip yang menempel diujung dan dipangkal sayap. Inilah yang disebut sebagai aileron dan flap. Aileron (kemudi guling) terbentang dari tengah sampai ujung tiap sayap, bergerak keatas dan kebawah secara berlawanan pada masing-masing sayap dgn membelokkan yoke (stir pesawat) atau seperti stir pada mobil. Jika aileron pada sayap kanan naik maka yang kiri turun, demikian juga sebaliknya. Aileron inilah yang berfungsi bagi pesawat terbang untuk belok.

Sedangkan flap, terbentang mulai dari pangkal sampai pertengahan sayap ditiap sayap. Flap ini selalu bergerak searah, jika flap kiri turun maka flap kanan juga turun dengan sudut/angle yang sama. Dikendalikan dengan menarik tuas seperti rem tangan pada mobil, atau memutar roda kerekan atau juga secara elektris/hydrolik pada tipe pesawat terbang yg lebih muda tahun pembuatannya.

Pada ekor pesawat terbang ada yg dinamakan stabiliser vertikal (tegak) dan stabiliser horisontal (sayap kecil). Masing-masing tdk bergerak dan berfungsi seperti bulu pada panah, yaitu untuk menstabilkan dan membantu meluruskan pesawat. Pada stabiliser vertikal (tegak) ini terdapat rudder/kemudi. Fungsinya untuk menggeser nose/hidung pesawat saat terbang kekiri dan kanan, rudder ini dikendalikan menggunakan pedal oleh kaki penerbangnya. Rudder ini juga dikombinasikan dengan aileron tadi agar pesawat terbang sempurna saat belok.

Kemudian pada stabiliser horisontal juga terdapat elevator untuk menaikkan dan menurunkan hidung pesawat sampai mencapai ketinggian yang diiinginkan, dikendalikan menggunakan yoke (stir pesawat) dengan cara ditarik atau didorong. Umumnya elevator punya sirip tambahan yang kecil dibelakangnya yg disebut trim tab. Fungsinya untuk mengatur tekanan yang harus dikeluarkan saat memposisikan sudut tanjak/tukik pesawat. Trim tab ini diatur didalam cockpit oleh roda yang bisa diatur kedepan dan kebelakang, posisi trim tab ini umumnya dekat throttle atau console box tengah tempat tongkat persneling pada mobil.

Fungsi Flap pada Sayap Pesawat Terbang

Flap berfungi mengendalikan laju udara yang mengalir melalui sayap pesawat. Flap dapat membantu pesawat tipe fix wing lepas landas maupun melakukan pengereman saat mendarat, Kegunaan flap, fungsi flap ini untuk menambah daya angkat (lift), tapi disisi lain juga untuk menambah drag. Setiap posisi flap itu digunakan pada setting tertentu dengan memperhitungkan kondisi load (beban muatan pesawat terbang), panjang runway (landasan), power setting dll.

Sudut/angle kemiringan flap pada umumnya bervariasi dari 5, 10, 15, 20, 40 derajat, bergantung type pesawat terbangnya. Untuk takeoff tanpa flap atau flap rendah akan membutuhkan runway yang lebih panjang, Hasilnya, pada saat pesawat terbang tsb terbang climb (mendaki) performance-nya akan lebih bagus. Sebaliknya, jika flap tinggi akan mengurangi jarak takeoff...tapi karena dragnya tinggi, otomatis kemampuan climb-nya jadi rendah.
 
Artinya, kalau runway-nya panjang...bisa takeoff tanpa flap. Sebaliknya, kalau runway-nya pendek, maka flap harus digunakan untuk mempercepat lift-off atau airborne. Cara ini dinamakan short field takeoff...ada juga cara soft field takeoff yg digunakan untuk takeoff di permukaan runway yg berpasir atau berbatu.

Pada saat set flap 40 derajat, terjadi drag yg sangat besar...artinya, performance pesawat sangat jelek untuk takeoff dengan flap tsb. Namun pada saat approach/landing (saat pesawat terbang meluncur turun) inilah flap 40 digunakan. Kenapa? karena speed/kecepatan pesawat terbang pada saat itu sangat rendah, tidak terjadi drag yang besar bahkan lift yang dihasilkan cukup besar untuk menurunkan stall speed. Dengan menambah flap ini otomatis stall speed berkurang dan speednya rendah, kondisi ini pesawat terbang menjadi mudah dikendalikan.

Contoh kecil : pada pesawat terbang Boeing 737 tanpa flap di ketinggian 1.000 feet mungkin akan mempunyai stall speed sekitar 180 knots (tergantung beratnya), dengan set flap 40 maka stall speed-nya akan turun sekitar 115-120 knots. Jadi dengan berat tsb dan flap di posisi set 40, dia bisa landing dengan speed kurang lebih sekitar 130 knots.

Demikian artikel mengenai FLAP ini, sekedar refresh, semoga dapat mengingatkan kembali kenangan masa kita sekolah dulu dan juga bermanfaat untuk rekan-rekan yang bukan berasal dari dunia penerbangan.
 Sumber : google.com

0 komentar:

Posting Komentar