Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan siap menerbangkan
lagi Pesawat Supersonic Concorde. NASA telah menyiapkan dana sebesar USD2,3 juta atau setara Rp 29,9
miliar untuk membiayai proyek pembuatan Pesawat Concorde jenis terbaru.
Concorde adalah pesawat supersonik (pesawat dengan kecepatan suara)
pertama yang diciptakan pada dekade 1950-an hasil kerjasama antara
Inggris dan Perancis. Tambahan huruf ‘e’ pada nama Concorde diberikan
Inggris sebagai ucapan terima kasih atas jasa Perancis dalam pembuatan
pesawat ini. Concorde dioperasikan pertama kali tahun 1969.
Salah
satu hal unik dari pesawat ini adalah bagian hidungnya yang dapat
dibengkokkan. Sekilas pembengkokkan hidung Concorde hanya seperti
aksesoris saja. Namun ternyata, penekukan hidung ini (sudut penekukannya
12,5 derajat hingga 30 derajat) perlu dilakukan saat hendak mendarat
agar hidung Concorde tidak menghalangi pandangan pilot ke arah landasan
lapangan terbang dibawah.
Concorde pernah mengalami
kecelakaan pada 25 Juli 2000. Hal itu membuat orang-orang menyadari
rentannya pesawat supersonik. Akhirnya, ditambah dengan mahalnya biaya
operasional, sejak 24 Oktober 2003 pesawat Concorde tidak terbang lagi
dan kedua maskapai yang mengoperasikannya (Air France dan British
Airways) memensiunkan pesawat ini dari jajaran armadanya dan dengan
penerbangan terakhir pada bulan November 2006 maka mengakhiri era
penerbangan supersonik.
Selama 20 tahun pertama
penerbangan komersialnya, Concorde mengangkut 3,7 juta penumpang. Total
jam terbang dari keseluruhan 13 pesawat Concorde yang ada sekarang sudah
lebih dari 200.000 jam terbang.
Dari jumlah itu, 140.000 jam di
antaranya adalah 140.000 jam terbang di atas kecepatan suara. Pesawat
ini juga mampu membawa 144 penumpang dengan kecepatan 2,04 mach (2.200
kilometer per jam) pada ketinggian 60.000 kaki (17.700 meter).
Itu
artinya kecepatan Concorde 2 kalinya kecepatan suara, yakni 1.200
km/jam. Dengan kecepatan luar biasa ini, Concorde hanya membutuhkan
waktu 2 setengah jam dari Paris ke New York. Padahal, rata-rata pesawat
biasa menempuh jarak tersebut harus membutuhkan waktu lebih dari 7 jam.
Etika
menembus kecepatan luar biasa itu, Concorde akan mengeluarkan suara
menggelegar yang disebut SONIC BOOM. Jika terjadi di atas daratan yang
penuh dengan perumahan, pengaruh sonic boom dapat memecahkan kaca-kaca
jendela rumah.
Oleh karena itu, Concorde hanya diperbolehkan
terbang dengan kecepatan luar biasa tersebut ketika sudah berada di atas
Samudera Atlantik. Saat Concorde masih terbang di atas daratan Eropa
dan Amerika, Concorde melaju dengan menggunakan kecepatan pesawat biasa,
yaitu 600 km/jam.
Pihak NASA telah melakukan evaluasi tentang kebisingan yang terjadi ketika
Pesawat Concorde mengudara. NASA kini berupaya keras agar Pesawat Concorde ciptaannya bisa terbang dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah. Pengurangan tingkat kebisingan Pesawat Concorde adalah yang paling sulit.
NASA telah memberikan solusi yaitu Pesawat Concorde harus terbang di
Lapisan Stratosfer untuk meredam kebisingan suara. Tetapi, NASA belum
memastikan kapan waktunya Pesawat Concorde kembali mengudara.
Sumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar