Banyak karya anak bangsa Indonesia yang mendunia. Namun ironisnya, kurang dihargai
di negeri sendiri. Akibatnya, banyak ilmuwan asal Tanah Air terpaksa
hijrah ke luar negeri. Salah satunya, Profesor Josaphat Tetuko Sri
Sumantyo, yang telah ratusan kali melakukan presentasi di berbagai
negara dan mengantongi 120 hak paten.
Di laboratorium itu, ia bersama beberapa rekannya melakukan riset dan rekayasa. Hasilnya, JX-1, PTTA atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) ini menjadi terbesar yang dibuat di Asia. JX-1 rampung dibuat sejak tahun 2012 .
Karya yang ia kembangkan pun mendapat perhatian dari sejumlah negara,
seperti Malaysia dan Jepang melalui program transfer teknologi.
Josh menuturkan, sejak tahun 2010 Pemerintah Malaysia telah melakukan kerjasama dengan dirinya melalui Japan Internasional Cooperation Agency - Japan Science and Technology Agency with Official Development Assistance atau JICA-JST ODA, program Pemerintah Jepang.
PTTA atau UAV yang diminati pemerintah Malaysia ini pun telah berjalan
dan rencana tahun 2015 telah selesai. Pemerintah Malaysia akan
menggunakan PTTA tersebut untuk membantu menjaga tapal batas dengan
Indonesia. Josh berharap, Indonesia negaranya sendiripun ke depan berminat
mengaplikasikan teknologi yang ia kembangkan.
Selain PTTA, sejumlah kerjasama juga dilakukan bersama pemerintah
Malaysia seperti pengembangan penginderaan jauh. Teknologi ini
diharapkan bisa membantu pengamatan bencana alam di negeri jiran.
Kerjasama lainnya adalah bantuan supervisi untuk pengolahan data SAR
ini yang dapat mengetahui perubahan permukaan Bumi dengan akurasi
milimeter dengan pengamatan dari jarak lebih dari 700 km dengan berbagai
aplikasinya misalnya pengamatan tanah longsor, penurunan tanah, dan
lain-lain di wilayah Malaysia berikut pengembangan SDM di Malaysia.
Synthetic Aperture Radar (SAR)
adalah suatu bentuk radar yang digunakan untuk membuat gambar dari
obyek, seperti landscape. SAR biasanya dipasang di pesawat atau pesawat
luang angkasa dan berasal sebagai bentuk lanjutan dari Side Looking Airborne Radar (SLAR). Jarak perangkat SAR dikirimkan melalui Antenna Aperture.
Di teknologi ini Josh juga berhasil menciptakan antena tembus pandang (transparent antenna),
antena mikrostrip yang dapat digunakan berkomunikasi dengan satelit dan
berbagai jenis antena untuk keperluan mobile satellite communications.
Dalam penelitian ini, ia bergabung dengan laboratorium Prof. Ito Koichi.
Selain itu banyak penemuan yang telah ia hasilkan, seperti circularly polarized synthetic aperture
untuk PTTA, radar peramal cuaca 3 dimensi dan small satelite. Saat ini
Josh bersama rekan dan mahasiswanya di Universitas Chiba mengembangkan
JX-2, UAV model baru yang lebih canggih dan lebih ringan.
Sumber : Indo Crop Circles
0 komentar:
Posting Komentar